Panen Eco Enzyme Pertama dan Aplikasi Penggunaannya

thumbnail
Assalamualaikum wr.wb, Alhamdulillah hari ini saya dapat berbagi kembali seputar teknologi dan berbagai tutorial yang bermanfaat untuk anda. Sebelumnya saya pernah membahas tulisan bagaimana cara membuat eco enzyme di postingan saya yang berjudul Akuaponik Part 7 -Tutorial Membuat Eco Enzyme (Cairan Ajaib dari Limbah Organik). Setelah 3 bulan saya melakukan fermentasi, kini saatnya saya menuai hasilnya, dan memanen eco enzyme yang sudah saya buat. berikut dokumentasi nya.
Panen Eco Enzyme Pertama


Tanggal Awal tebar Eco Enzyme (23 maret 2021)

A. TAHAP DAN LANGKAH-LANGKAH MEMANEN ECO NZYME
1. Buka Botol eco Enzyme
2. Pindahkan ke wadah yang mempunyai mulut wadah besar.


Banya Wangi dan Terdapat jamur di dalamnya.
3. Saring dengan kain kaos atau katun.
4. Letakkan pada wadah tersendiri ampasnya (Ampas bisa kita gunakan sebagai pupuk).
5. Pindahkan cairan eco enzyme yang sudah disaring ke dalam botol.
Botol yang digunakan untuk menyimpan eco enzyme


Setelah kita panen eco enzyme, kini saatnya kita mengetahui bagaimana Aplikasi Penggunaan Eco Enzyme dengan benar. Ada racikan tambahan yang memanfaatkan eco enzyme agar hasilnya lebih optimal. Berikut Ulasannya yang saya ambil dari berbagai sumber.

B. KEGUNAAN ECO ENZYME
Eco enzyme memiliki beberapa kegunaan dan komposisi khusus agar hasil yang diberikan dalam pemanfaatannya optimal, diantaranya:
1. Eco Enzyme Dapat Digunakan Sebagai Cairan Pembersih Serbaguna
Terdapat komposisi khusus untuk penggunaan Eco Enzyme sebagai cairan pembersih serbaguna. Berikut uraiannya:

Kegunaan Eco Enzyme (ml) Air (ml) Catatan tambahan
Mencuci baju 150-300 - Bergantung jenis mesin bisa ditambahkan 2 sendok makan baking soda
Membersihkan toilet/saluran air 250 - Bisa ditambahkan baking soda terlebih dahulu ke dalam saluran, lalu siramkan Eco Enzyme untuk hasil maksimal
Mencuci piring 100 1000 Langsung bisa digunakan seperti sabun biasa
Membersihkan lantai 100 1000 Langsung bisa digunakan seperti obat pel biasa
Membersihkan furnitur 100 1000 Masukkan botol semprot. Semprotkan cairan ke furniture lanjutkan dengan mengelap dengan Iap bersih.
Membersihkan dapur, kompor, bekas minyak 100 1000Masukkan botol semprot. Bisa ditambahkan baking soda terlebih dahulu ke atas permukaan berminak, lalu semprotkan Eco Enzyme untuk hasil maksimal
Membersihkan karpet (anti jamur) 100 1000 Masukkan botol semprot. Semprotkan 1-2 kali setiap bulan
Membersihkan permukaan kaca atau gelas 60 40 Masukkan botol semprot. Semprotkan larutan dan lap dengan lap kain bersih
Membersihkan sayur dan buah dari pestisida30 1000 Rendam sayur/buah dalam larutan selama 5 menit. Lanjutkan dengan membilas sayur/buah dengan air bersih mengalir

NB: Campuran Larutan pembersih tersebut, hanya bisa disimpan dalam waktu maksimal 7 hari, jika lebih dari 7 hari maka bakteri yang ada pada air tumbuh dan merusak larutan pembersih.

2. Eco Enzime dapat dimanfaatkan Untuk bidang Pertanian
Selain digunakan sebagai cairan pembersih serbaguna, eco enzyme juga bisa dimanfaatkan di bidang pertanian antara lain untuk pupuk tanaman, dan pengusir hama. Berikut uraian komposisi Eco Enzyme untuk Pupuk tanaman dan Pengusir Hama:

Kegunaan Eco Enzyme (ml) Air (ml) Catatan tambahan
Pupuk tanaman 30 200 Masukkan botol semprot. Semprotkan larutan ke tanah atau ke tanaman langsung.
Pengusir hama anggrek dan sayur-sayuran bahkan hama atau hewan yang mengganggu di sekitar rumah 15 500 Masukkan botol semprot. Semprotkan larutan ke area yang kamu targetkan untuk bebas hama.

NB: Jangan memberi larutan 100% eco enzyme langsung ke tanah, TANPA campuran air, karena akan meningkatkan kadar keasaman tanah, dan membuat tanman anda terbakar.

3. Eco Enzime dapat dimanfaatkan Untuk bidang Perikanan
Eco enzyme juga dapat digunakan untuk campuran air kolam, hal tersebut juga sudah saya aplikasikan pada kolam lele saya. Untuk model kolam lele, dan bentuk kolam lele yang pernah saya buat, bisa anda baca pada postingan saya disini: 
Eco Enzyme yang dimasukkan ke dalam kolam Lele berfungsi untuk mengendapkan dan mengikat lemak, kotoran, bakteri yang nantinya akan mengendap. Air Kolam yang sudah dicampuri Eco Enzyme akan lebih jernih daripada sebelum diberi campuran. Kotoran akan banyak mengendap di dasar kolam. Cara mengaplikasikan eco enzyme berdasarkan hasil uji coba pribadi saya yaitu, masukkan 3 Tutup Botol Air Mineral Eco Enzyme Ke dalam air kolam dengan ukuran air dalam kolam yaitu Panjang: 2,5 x Lebar : 0,75 x Tinggi: 0,5. Pencampuran saya lakukan sekali setiap dilakukan pergantian air kolam.

Demikian artikel saya Panen Eco Enzyme Pertama dan Aplikasi Penggunaannya. Cara pengaplikasian dan hasil panen lengkap, akan kami tayangkan di channel youtube Onny Putranto Channel
Bagi pembaca setia, jangan lupa klik Subscribe, Like, dan Comment di cahnnel Onny Putranto Channel,  akan saya buat berbagai konten yang Insyaallah menarik, informatif, dan memberi manfaat bagi para pembaca. Jangan lupa juga follow akun sosmed kami di:
Youtube : Onny Putranto 
Instagram: @onnyputranto212
Facebook: Onny Putranto

Tulisan di dalam artikel ini selain hasil dari eksperimen sendiri, juga mengutip dari beberapa sumber diantaranya:

Cara Membuat PSB (Photosynthetic Bacteria) dengan Benar

thumbnail
Assaamualaikum wr.wb, alhamdulillah pada kesempatam ini kita masih diberi kesempatan kembali untuk berbagi dan belajar bersama. Akhir pekan adalah waktu yang pas untuk meluangkan hobi dan mengisi kegiatan positif salah satunya dengan bercocok tanam. Zaman sekarang  semakin banyak orang memperhatikan kesehatnnya, salah satunya dengan mengkonsumsi makanan sayur-sayuran atau buah-buahan yang diproses secara organik, namun masih banyak orang yang kesulitan tempat yang menjual sayur atu buah-buahan yang diproses secara organik. Karena hal tersebut, mungkin kita bisa memanfaatkan halaman untuk bercocok tanam secara organik. Kalangan petani organik menggunakan pupuk, herbisida, pestisida dan obat-obatan tanaman secara organik. Salah satu bahan organik yang banyak dikenal di kalangan petani untuk membantu pertumbuhan tanaman adalah PSB atau yang lebih dikenal dengan sebutan Photosynthetic Bacteria atau bacteri photosintesis.Tutorial ini akan membahas secara detail proses dan Cara Membuat PSB (Photosynthetic Bacteria) dengan Benar.

PSB Hasil Experiment Onnyputranto.com


Sebelum kita melangkah ke Langkah-langkah/ Cara Membuat PSB alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu Manfaat dan Kegunaan PSB.

A. MANFAAT DAN KEGUNAAN PSB
PSB bisa dimanfaatkan untuk pertanian dan juga peternakan, secara mendetail akan saya bahas sebagai berikut.
a. Manfaat PSB Bagi Pertanian/ Tanaman
1. PSB dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman, ditambah lagi PSB dapat meningkatkan sistem imun tanaman. 
2. Bakteri yang dihasilkan dari pembuatan PSB memiliki kemampuan menangkap cahaya matahari yang sangat berguna dalam proses fotosintesis tanaman.
3. PSB dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.
4. Meningkatkan  kualitas rasa buah
5. Meningkatkan pertumbuhan akar 
6. Mengurangi Biaya Pupuk Kimia
7. Sebagai sumber mineral asam amino, asam nukleat,
8. Membantu menambahkan nitrogen ke tanaman
9. Membantu menambahkan gas hidrogen sulfida di dalam tanah dari proses dekomposisi bahan organik.

b. Manfaat PSB pada ternak dan ikan :
1. Membantu mengurangi gas dan limbah di tempat penampungan hewan.
2. Penambahan pada nutrisi mampu menambah berat badan ternak dan ikan.
3. Kualitas warna dan rasa daging menjadi lebih baik.
4. Membantu melindungi hewan dari bakteri jahat.

Itu tadi beberapa manfaat dan kegunaan PSB di bidang pertanian dan peternakan, pembahasan selanjutnya langsung ke Experimen Saya tentang Cara Membuat PSB dengan benar.

B. CARA MEMBUAT PSB
Pada point B saya akan membahas bagaimana cara membuat PSB mulai dari Alat dan Bahan yang harus disiapkan untuk membuat PSB, dan Proses pembuatan secara detail. Berikut ulasannya!

a. Alat dan Bahan
1. Botol Air Mineral ukuran 1500ml Bening 3 Buah
2. 1 Butir Telur Ayam.
3. 1 Sendok makan Vetsin
4. Air Kolam Lele, dari kolam lele yang sudah pernah kita bahas sebelumnya.
5. Wadah
Alat dan Bahan Pembuatan PSB



b. Proses Pembuatan PSB
1. Campur Vetsin dan 1 butir telur, aduk hingga rata.

2. masukkan air kolam lele ke dalam botol air mineral, sisahkan ruang sedikit untuk campuran telur vetsin dan udara seperti gambar tersebut


3. Masukkan campuran Micin+Telur ke dalam Botol yang berisi air kolam lele 


4. Kocok Campuran Vetsin, Telor, dan Air Lele


5. Jemur di Bawah Terik Matahari
Sampai langka ke 5, berarti kita sudah menyelesaikan proses pembuatan PSB sesuai experiment yang saya lakukan. Berikutnya kita akan melihat perkembangan PSB. PSB berhasil dikembangbiakkan apabila terjadi perubahan warna diantaranya warna merah, hijau, atau ungu.  Pada point berikutnya kita akan melihat proses sampai larutan berubah warna.
NB: Setiap hari dilakukan pengocokan, agar proses pengembangbiakkan lebih cepat, setelah itu biarkan dibawah terik matahari

C. PROSES PERUBAHAN WARNA DAN HASIL EKSPERIMEN
Hari Pertama Penjemuran larutan (Tidak Ada Perubahan warna)

Hari Ke-4 Penjemuran larutan (Muncul endapan)

Hari Ke-11, Botol Tengah Mulai Berubah warna Menjadi Coklat

Hari Ke-15 (Berhasil Hanya di Botol Tengah) Botol Tengah Sudah berubah warna menjadi Merah artinya pengembang biakan bakteri PSB Berhasil.

D. DOSIS DAN APLIKASI PADA TANAMAN
1. Jumlah takaran perbandingan antara PSB dan Air untuk tanaman adalah 1 PSB : 10 Air jadi jika dicontohkan, 1 ml PSB : 10 ml Air.  Campuran tersebut disemprotkan pada daun, batang, serta tanah sekitar tanaman.

2. Jumlah takaran perbandingan antara PSB dan Air untuk kolam Lele yang saya lakukan di kolam lele saya adalah 500 ml PSB : Kolam Ukuran -Panjang: 2,5 Meter x Lebar: 0.75 Meter x Kedalaman :0.75 Meter.  Larutan PSB Bisa langsung dicampurkan ke dalam kolam ketika pergantian air.

NB: Pada hari ke-15, jumlah PSB dalam botol tengah berkurang, karena sempat saya campurkan sedikit ke dalam botol kiri dan kanan, karena botol kiri dan kanan selama 15 hari sangat lambat dalam perubahan warna. Pencampuran ditujukan untuk mempercepat proses pengembangbiakkan bakteri,

Demikian artikel saya tentang tutorial dan experimen bagaimana Cara Membuat PSB (Photosynthetic Bacteria) dengan Benar. Semoga artikel ini bermanfaat. Video tutorial dan experimen akan segera saya buatkan secara mendetail, dan akan saya upload di channel youtube saya di Youtube : Onny Putranto.
Jangan lupa juga Subscribe, Like, Komen, jika perlu nyalakan lonceng di channel youtube saya, agar kita dapat saling berbagi tips dan belajar bersama tentang berbagai macam pengetahuan yang bermanfaat. Terima kasih.

Saya sajikan video tutorial pembuatan PSB beserta Cara pengaplikasinya pada tanaman, jangan lupa, subscribe chanel Onny Putranto, karena subscribe itu gratis!!! Buruan.




Akuaponik Part 7 -Tutorial Membuat Eco Enzyme (Cairan Ajaib dari Limbah Organik)

thumbnail
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr.wb.
Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan lagi untuk belajar dan berbagi ilmu yang bermanfaat. Pasca uji coba terakhir yang menggabungkan Teknik Tebar bibit dengan cara membuat lele bingung yang sudah saya kupas pada part 6 dan Langkah Tambahan untuk mencegah lele mati mendadak yang sudah saya bahas dan ujicoba di part 5 diperoleh hasil bahwa lele dalam keadaan SEHAT WALAFIAT, sehingga kita beranjak ke step lain yang berfokus pada pengembangan dan peningkatan kualitas lele. Informasi yang saya dapat adalah penggunaan Eco Enzyme bagus untuk perkembangan lele dan menjaga kualitas air kolam. Karena hal ini merupakan hal yang awam dan pertama kali bagi saya, maka pada kesempatan kali ini saya akan mengupas Tutorial Membuat eco Enzyme (Cairan Ajaib dari Limbah Organik) yang hasilnya nanti akan saya ujicobakan di Kolam Lele Saya. Proses Pembuatan Eco Enzyme, Proses Uji coba di Kolam, dan hasil Uji Coba akan saya bahas secara lengkap, mendetail dan eksklusif di blog onnyputranto.com. Karena uji coba ini nantinya memakan waktu yang lumayan panjang, mungkin postingan akan saya bahas menjadi beberapa bagian:
Persiapan dan Bahan Eco Enzyme

A. APA ITU ECO ENZYME?
Sekilas tentang Eco Enzyme yaitu, Eco Enzyme adalah cairan yang dibentuk dari Fermentasi Sampah/Sisa Organik, Gula, dan Air. Eco Enzyme disebut sebagai cairan ajaib karena ada beberapa hal yaitu:
Dirangkum dari beberapa sumber yang membahas eco enzyme, manfaat eco enzyme antara lain
1. Eco Enzyme dapat digunakan sebagai cairan pembersih serbaguna.
2. Eco Enzyme dapat Digunakan Sebagai pupuk cair alami.
3. Eco Enzyme dapat digunakan sebagai pembersih hama.
4. Eco Enzyme dapat memicu bakteri baik (Probiotik) yang cocok untuk hewak ternak.
5. Eco Enzyme dapat mengurangi sampah dapur yang terbuang sia-sia menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

B. BAHAN PEMBUATAN ECO ENZYME

Bahan-bahan pembuatan eco enzyme sangat mudah didaptkan di sekitar kita, adapun bahan-bahannya adalah sebagai berikut:
1. Gula Tetes/Gula Molase bisa digantikan Gula Merah Murni
Gula Tetes
Gula Molase/tetes biasanya bisa kita dapatkan di Toko Pakan Ternak, jika sulit mendaptakan anda dapat mengganti dengan Gula Kelapa, Gula Merah, Gula Aren, Gula Lontar, 
Tidak dianjurkan memakai gula pasir karena dikhawatirkan terdapat bahan kimia yang terkandung, sehingga dapat mengganggu saat proses fermentasi.
2. Sampah Sayur dan Buah
Sampah Sayur/Sisa Organik dapur
Sampah sayur yang digunakan harus mentah atau tidak digoreng, tidak mengandung minyak, dan tidak mengandung daging atau benda an-organik lainnya. Sampah organik yang saya gunakan dalam uji coba ini yaitu campuran dari: Kulit Jambu Merah, Daun Pisang, Sisa Wortel, Sisa Kubis, Sisa Kacang Panjang, Sisa Batang Jamur Tiram, Sisa Seledri, Sisa Bayam, Sisa jagung, Ampas Kelapa, Sisa Ketela Pohon. 
Sangat Dianjurkan 
Sampah sayur dan buah/sisa organik tersebut dicuci dengan air mengalir/air pam terlebih dahulu agar sampah bersih dan tidak terpapar bakteri patogen yang nanti dikhawatirkan merusak proses fermentasi.
3. Jerigen/Wadah yang Memiliki Tutup
Ember Bersih dari Bahan Plastik
Tidak semua ember atau wadah dapat digunakan sebagai wadah pembuatan Eco Enzyme. Berikut ini adalah wadah yang dianjurkan untuk pembuatan Eco Enzyme:
- Wadah terbuat dari bahan plastik elastis hal ini dikarenakan saat proses fermentasi akan menimbulkan tekanan dari dalam wadah yang disebabkan oleh gas, sehingga plastik yang elastis diharapkan dapat mengurangi tekanan gas.
- Wadah memiliki tutup lebar, wadah yang memiliki tutup kecil biasanya bisa menyebabkan ledakan akibat tekanan gas apabila jarang mengecek/mengeluarkan gas dalam wadah untuk mengurangi tekanan. Wadah dengan tutup lebar bisa mempermudah anda saat panen, dan mengurangi tekanan gas dari dalam karena tutup wadah yang lebar lebih renggang dari pada tutup wadah yang kecil.
Dalam uji coba ini saya menggunakan jerigen ukuran 22 liter dengan bahan plastik tebal elastis, bersih, dan tutup kecil. Sehingga nantin saat proses fermentasi saya harus rajin mengecek, dan mengeluarkan gas di dalam jerigen. 
4. Air Bersih
Air PAM

Air yang dianjurkan adalah air Kali, Air Sumber, atau Air PAM yang tidak mengandung bahan kimia/kaporit. Saya menggunakan Air PAM dari sumber mata air yang masih jernih di daerah saya.
5. Timbangan Digital Untuk Mengukur Berat Bahan

C. PROSES PEMBUATAN ECO ENZYME
Sebelum mencampur bahan perlu diketahui komposisi pembuatan eco enzyme, komposisi yang saya gunakan adalah 10 liter Air +1 Liter Gula Molase+ 3 Kg Sampah Organik. Selanjutnya ikuti langkah berikut ini:
1. Isi Jerigen dengan Air Bersih (10 Liter)
2. Masukkan Gula Molase Ke Dalam Jerigen (1 Liter)
Proses Memasukkan Campuran
3. Masukkan Sampah Organik yang sudah dicuci sebelumnya ke dalam jerigen (3 Kg)
4. Tutup rapat
5. Selesai

D. LAMA PROSES FERMENTASI

Proses fermentasi untuk daerah tropis selama 3 bulan, dan untuk daerah sub tropis selama 6 bulan. Jadi saya baru bisa menggunakan/panen eco enzyme setelah 3 bulan dari sekarang. Pembuatan eco enzyme saya lakukan pada tanggal 23 Maret 2021, sehingga perkiraan panen tanggal 23 Juni 2021. Namun dari sumber yang sudah saya baca, direkomendasikan pada hari ke-7 agar mengeluarkan gas dalam jerigen untuk menghindari terjadinya ledakan akibat tekanan gas. Hari ke 7 berarti tanggal 31 Maret 2021. Hasil pengecekan dan perubahan apa yang akan terjadi di hari ke-7 akan saya update di postingan ini!.

Demikian postingan saya hari ini, semoga dapat memberi manfaat, dan eco enzyme yang saya buat berhasil dan bisa berguna bagi lele dan lingkungan sekitar saya. 
Bagi teman-teman yang punya pendapat lain, atau masukkan lain, silahkan tulis di kolom komentar agar bisa dijadikan bahan belajar bersama-sama.

Sekian dan terima kasih atas waktunya.

Wassalamualaikum wr. wb.

Jangan lupa ikuti seluruh update sosial media saya berikut:
Youtube : Onny Putranto
Instagram: @onnyputranto212
Facebook: Onny Putranto
Google Business: Arzan Servis Laptop


Akuaponik Part 6-Tebar Bibit Lele Ke 3 dengan Angka Kematian 0 (Menggunakan Teknik Baru Bikin Bingung Lele)

thumbnail
Assalamualaikum wr. wb.
Alhamdulillah, kita masih diberi kesehatan, sehingga pada hari ini kita masih memiliki kesempatan untuk kembali belajar dan berbagi terkait Akuaponik dan Budidaya lele. Pada part ke-6 ini saya akan membahas topik Tebar Bibit Lele yang Ke 3, dengan angka kematian 0 (Menggunakan Teknik Baru Bikin Bingung Lele). Teknik tebar bibit ini berbeda dengan 2 teknik yang sudah saya bahas pada postingan sebelumnya, bagi yang belum baca silahkan baca disini. Teknik sebelumnya memilki hasil yang berbeda, namun masih ada saja lele yang mati seperti yang saya ulas pada hasil tebar benih sebelumnya disini. Akibatnya muncul solusi tambahan berupa kolam tutup yang sudah diuraikan pada part 5 yang sangat berhasil dalam mengurangi angka kematian sampai mendekait 0/hari. 
Sabtu tanggal 13 Maret 2021 kemarin, dikarenakan kondisi kolam sudah sangat stabil saya berniat menambah jumlah bibit lele sebanyak kurang lebih 100 ekor ukuran 8-9cm. Ukuran tersebut dipilih karena ukuran lele yang berada di kolam saya sebelumnya sudah mencapai ukuran 8-14cm. Ketika saya membeli bibit tiba-tiba muncul pertanyaan yang saya ajukan kepada penjual bibit kurang lebih pertanyaannya seperti ini 
1. Bagaimana cara mencampur bibit baru, dengan lele yang sudah ada di kolam yang sama?
2. Apakah bibit lele yang baru tidak dilukai oleh lele yang sebelumnya sudah di kolam?
Dari pertanyaan tersebut akhirnya saya mendapat ilmu baru dari penjual bibit yang harus saya coba dan mungkin akan sangat bermanfaat bagi anda pembudidaya lele. Agar lebih mudah menyebutnya, teknik tebar ini saya beri nama "Teknik Tebar Bikin Bingung Lele". Berikut ini akan saya uraikan lengkap langkah-langkah dan prosesnya.

 A. LANGKAH-LANGKAH TEKNIK TEBAR BIKIN BINGUNG LELE

1. Letakkan bibit lele yang baru dibeli, ke wadah yang berbeda di kolam, biarkan sekitar 15 menit kemudian shortir/buang bibit yang mati atau pisahkan bibit yang kurang sehat jika ada.
2. Kuras air kolam sampai tinggi permukaan air setinggi lele atau sampai lele tidak bisa berenang bebas (Biarkan lele yang lama tetap berada di dalam Kolam). 
Proses Pengurasan Air

Membuang air menggunakan bantuan Pompa Air
3. Biarkan lele tenang sekitar 5-15 menit, Pada saat pertama kali air surut lele seperti berenang kebingungan mengepak-ngepakan tubuhnya di dasar kolam, ketika hal tersebut terjadi tunggu sampai lele benar-benar tenang.
4. Ketika kondisi lele yang lama sudah tenang, pindahkan bibit lele yang baru ke dalam kolam lele.
5. Saat lele lama dan lele baru tercampur, kondisi lele seperti kebingungan dan berenang sambil mengepak-ngepakan tubuhnya di dasar kolam, hal tersebut bertujuan untuk menyamarkan lele yang baru masuk agar tidak dikenali oleh lele yang lama begitu juga sebaliknya lele baru tidak mengenali lele yang lama. Proses itu terjadi sekitar 15 menit an. Tunggu sampai benar-benar tenang.
6. Jika semua lele dalam kolam sudah tenang, tambahkan air melewati filter seperti yang sudah pernah saya lakukan pada part 5 yang bertujuan untuk menyaring/mengurangi kotoran/zat-zat yang mungkin terbawa oleh air PAM yang bisa menyebabkan lele mati.

Memasukkan air PAM Ke Kolam Melalui Filter Terlebih dahulu (Upaya Kebersihan)


B. KONDISI BIBIT SETELAH MENGGUNAKAN TEKNIK TEBAR BIKIN BINGUNG LELE
1. Sekitar satu jam pasca penambahan bibit baru dalam kolam, tidak ada lele yang terluka, ataupun mati.
2. Nafsu Makan lele rakus (Pemberian Makan Pagi dan Malam, menggunakan pakan pelet)

C. LANGKAH TAMBAHAN MENGHINDARI KEMATIAN BIBIT LELE
Berdasar uji coba sebelumnya, Akuaponik Part 5-Bibit Lele Mati Masal Mendadak! yang berisi langkah-langkah/tindakan cara mengurangi kematian lele mendadak, dan hasilnya saya buktikan berhasil, maka saya menambahkan langkah tambahan untuk pencegahan kematian lele yaitu:
1. Kolam Lele saya tutup triplek atau bisa juga bahan tahan air lainnya, hal ini bertujuan untuk mengurangi perubahan suhu ekstrem, dan mengurangi percepatan tumbuh lumut yang menyebabkan air cepat keruh.
2. Pompa Air dan Filter Kolam saya gunakan 2 Kali sehari pagi dan malam ketika memberi makan lele dengan durasi 1-3 Jam.
3. Rajin mengcek filter/membersihkan filter karena semakin banyak bibit, air semakin cepat keruh  dan filter semakin cepat kotor.
4. Telaten mbebri makan pelet, sedikit-sedikit dalam menebar pelet, agar jangan sampai terlalu banyak pelet yang tersisa.
Kolam Lele Ditutup dengan Kayu

D. KONDISI BIBIT SETELAH MENGGUNAKAN TEKNIK TEBAR BIKIN BINGUNG LELE (B) DITAMBAH LANGKAH TAMBAHAN (C)

1. Terhitung mulai tanggal 13 Maret 2021 - 16 maret 2021 Hanya 2 ekor bibit lele yang mati dari sekitar 150 an bibit dalam kolam
2. Air jernih, sedikit berbuih, sedikit berbau Amis, namun tidak ada lele yang upacara bendera/berdiri mengambang, apalagi ketika filter dinyalakan, bibit lele aktif bergerak.
3. Makan sangat rakus, baik pagi dan malam hari.

E. KESIMPULAN

Berdasar uji coba dan langkah-langkah yang sudah kita lakukan mulai dari part-1 sampai part-5  (baca part1-5 disini) bisa disimpulkan terkait teknik dan langkah-langkah yang baik dalam penebaran dan pemeliharaan bibit lele yaitu:

1. Teknik Tebar Bibit Bikin Bingung Lele adalah teknik tebar bibit yang paling baik dan efektif di banding 2 teknik sebelumnya yaitu Tebar Langsung Ke Kolam dan Tebar Dulu di Wadah Lain, Kemudian Dipindahkan ke Kolam.
2. Langkah tambahan untuk pencegahan lele mati yang sudah di buktikan pada Part-5 dianjurkan.
3. Kebersihan air, Dinding Kolam, Filter, Harus diperhatikan, minimal 3 Hari Sekali.
4. Perhatikan kesehatan lele, jika ada lele yang mati segera ambil bangkainya agar tidak merusak air, jika ada lele yang mulai mengambang ataub terluka segera pisahkan dengan lele yang sehat.

Demikian postingan saya mengenai Akuaponik Part 6-Tebar Bibit Lele Ke 3 dengan Angka Kematian 0 (Menggunakan Teknik Baru Bikin Bingung Lele). Artikel mengenai aquaponik dan budidaya lele Insyaallah akan kami sajikan secara rutin dan terurut secara detail sebagai media pembelajaran kita. Semoga bermanfaat!
Wassalamualaikum wr.wb.

Jangan lupa ikuti seluruh update sosial media saya berikut:
Youtube : Onny Putranto
Instagram: @onnyputranto212
Facebook: Onny Putranto
Google Business: Arzan Servis Laptop

Terima kasih

Akuaponik Part 5-Bibit Lele Mati Masal Mendadak!

thumbnail
Assalamuaaikum wr. wb alhamdulillah wa syukurillah, kita masih diberi kesempatan untuk berbagi pengetahuan kembali. Semoga tulisan saya saya mengenai aquaponik sebelumnya bermanfaat, baca tulisan sebelumnya disini... 
Postingan ini saya buat beberapa hari setelah kejadian Bibit Lele saya mengalami Mati Masal. Jum'at Pagi tanggal 5 Maret 2021, tiba-tiba kolam saya dipenuhi lele yang mati. kurang lebih 60 ekor bibit lele mati mendadak, padahal pada hari sebelumnya semua lele sehat, dan angka rata-rata tingkat kematian bibit lele tiap harinya hampir 0 kematian alias kondisi bibit dan lingkungan kolam sudah stabil. Kejadian bibit lele mati masal ini terjadi 3 minggu setelah saya melakukan step pada postingan part 3 dan part 4, 3 minggu setelah tebar bibit ke-2 menggunakan teknik ke-2 kolam sudah sangat stabil dan lele hidup sehat.

Bibit Lele Mati Mendadak

Timbul pertanyaan, apa penyebab bibit lele saya mati mendadak?. Akhirnya saya dan istri saya mengingat-ingat, kemungkinan apa yang sudah saya lakukan terhadap kolam dan bibit pada hari sebelumnya. Ada beberapa kemungkinan bibit lele mati akibat kesalahan yang saya lakukan atau bahkan faktor alam, berikut uraian lengkapnya:
- KEMUNGKINAN PENYEBAB KEMATIAN MASAL PADA BIBIT LELE

A. Faktor Alam
- Malam sebelum kematian masal bibit lele saya, Kota saya Diguyur Hujan deras dan suhu dingin di Malam Hari, hal ini mungkin menyebabkan suhu kolam menjadi dingin.
- Air hujan yang bercampur dengan kotoran lele, sisa makanan, menimbulkan asam/amonia yang menyebabkan lele lama-kelamaan mati.

B. Faktor Manusia
- Satu hari sebelumnya saya menguras kolam lele sampai bersih, menyisakan kurang lebih air setinggi 15cm dari dasar kolam, air yang saya gunakan untuk mengisi ulang kolam adalah Air PAM/PDAM yang kemungkinan air tercampur Kaporit atau bahan yang tidak sengaja tercampur di air saat saya melakukan pengisian ulang.
- Lele stress karena kolam dikuras.

Dari uraian tersebut, Penulis melakukan uji coba dan langkah-langkah terukur untuk menemukan cara pencegahan agar kematian masal pada bibit lele tidak terulang kembali, uji coba tersebut saya paparkan sebagai berikut:

- UJI COBA PENCEGAHAN KEMATIAN MASAL PADA BIBIT LELE
Saya melakukan pengurasan kolam, mengganti air, menyelamatkan seluruh lele yang tersisa dan masih sehat, dan membersihkan filter dengan air bersih sampai lumut dan kotoran benar-benar hilang
Kondisi Filter Pasca Bibit Lele Mati Masal

Kondisi Koral Filter Pasca Bibit Lele Mati Masal

Kondisi Busa Filter Pasca Bibit Lele Mati Masal

Busa Filter Sudah Melalui Proses Pembersihan tanpa sabun dengan Air Bersih

Namun ada langkah berbeda dan menurut saya penting yang saya ambil yaitu:
1. Mengisi air kolam yang bersumber dari air PAM/PDAM yang sebelumnya sudah dilakukan penyaringan dengan Filter, Filter yang dihunakan sudah kita bahas pada postingan Akuaponik Part 2-Membuat Filter Kolam Ikan Lele dengan Biaya Murah. Alirkan air menggunakan selang dari keran PAM/PDAM masuk kedalam bagian atas filter, yang bertujuan agar air tersaring dulu sebelum masuk kolam.


Air PAM yang mengalir dari selang hijau, dimasukkan filter terlebih dahulu

2. Tutup kolam dengan kayu/benda yang tahan air, hal ini bertujuan agar:
- Mengurangi air hujan yang masuk.
- Mengurangi cahaya sinar matahari yang masuk, agar pertumbuhan lumut lambat.
- Mengurangi kenaikan drastis suhu kolam akibat perubahan cuaca ekstrim yang mendadak

3. Beri lobang/celah untuk sirkulasi udara, meskipun kolam ditutup sebaiknya beri sedikit lobang yang berguna untuk memberi makan ikan dan sirkulasi udara kolam.

Dari uji coba yang sudah saya lakukan untuk mencegah kematian masal pada bibit lele, diperoleh hasil sebagai berikut:

- HASIL UJI COBA SETELAH MELAKUKAN LANGKAH PENCEGAHAN
1. Sampai tanggal 10 Maret 2021/Tulisan ini muncul, tidak ada lele yang mati.
2. Air menjadi jernih, tidak keruh, padahal filter hanya dinyalak sehari 2 kali pagi dan sore dengan durasi 1 jam saja.
3. Lele rakus makan banyak, gerakan aktif. Pemberian makan dilakukan pagi dan sore hari bagdha ashar
4. Filter tidak cepat kotor.

Hasil uji coba yang saya lakukan bisa berbeda hasil tergantung kondisi alam, kondisi bibit, kondisi air, kondisi filter dll. Kondisi alam dan kolam saya bisa dilihat pada postingan saya yang berjudul: Akuaponik Part 3-Teknik Tebar benih Lele Mana yang lebih Baik?
Demikian postingan saya mengenai Akuaponik Part 5-Bibit Lele Mati Masal Mendadak!. Artikel mengenai aquaponik dan budidaya lele Insyaallah akan kami sajikan secara rutin dan terurut secara detail sebagai media pembelajaran kita. Semoga bermanfaat!
Wassalamualaikum wr.wb.

Jangan lupa ikuti seluruh update sosial media saya berikut:
Youtube : Onny Putranto
Instagram: @onnyputranto212
Facebook: Onny Putranto
Google Business: Arzan Servis Laptop

Akuaponik Part 3-Teknik Tebar benih Lele Mana yang lebih Baik?

thumbnail
Assalamualaikum wr.wb, Alhamdulillah puji syukur atas nikmat yang Allah berikan sehingga pada kesempatan kali ini kita diberi kesempatan untuk berbagi ilmu kembali. Melanjutkan 2 postingan sebelumnya yaitu:
Tulisan sebelumnya merupakan step awal memulai budidaya lele, silahkan dibaca terlebih dahulu, terlebih baik lagi jika dibaca secara terurut. Pada Tulisan Part-3 Ini akan saya ulas menebar benih lele. Saya melakukan penebaran benih lele sebanyak dua kali dengan teknik berbeda. Hal ini saya lakukan untuk mengetahui cara melakukan penebaran benih yang baik untuk mengurangi tingkat kematian lele sesuai dengan kondisi lingkungan tempat tinggal saya, alasan lain saya mengambil 2 cara penebaran, karena banyak trik penebaran benih di youtube tapi pastinya beda daerah, dan beda kondisi air akan sangat mempengaruhi tingkat kematian bibit lele, oleh karena itu faktor dan kondisi lain juga perlu dipehatikan. Adapun kondisi lingkungan kolam saya akan saya uraikan sebagai berikut:
Part-3 Tebar Benih Lele

-KONDISI LINGKUNGAN KOLAM SAYA
1. Kolam terbuat dari semen, berbentuk L, dengan Ukuran Panjang=4M, Lebar=60cm, Kedalaman=80cm (Jika Diisi Air Penuh), Ulasan kolam bisa dibaca disini.
2. Air yang digunakan : Air PAM/PDAM
3. Ketersediaan Filter Air: Ada, Buatan sendiri, ulasan bisa dibaca disini
4. Suhu Rata-Rata Lingkungan : 
- 25 Derajat Celcius Di Malam Hari Ketika Hujan
- 30 Derajat Celcius Di Siang Hari.
5. Jenis Bibit Lele : Lele Dumbo
6. Lokasi Kolam : Kota Batu- Jawa Timur

Gambar Kolam Lele Saya

Setelah melakukan sedikit analisis tentang kondisi lingkungan lele saya, berikutnya akan kita bahas cara penebaran lele nya. Uraian lengkapnya sebagai berikut

-DUA TEKNIK PENEBARAN BIBIT LELE

1. Tebar Langsung Ke Kolam
Teknik yang pertama saya lakukan dengan tebar bibit langsung ke kolam, maksudnya yaitu bibit lele yang berada dalam plastik saya masukkan langsung ke dalam kolam dengan cara hanya menenggelamkan plastik yang terbuka dan membiarkan lele keluar sendiri dari dalam plastik. Uraian detail agar lebih mudah memahami saya tulis sebagai berikut:
-Pada teknik penebaran lele yang pertama ini, saya lakukan pada siang hari dengan kondisi tidak hujan dan suhui sekitar 30 derajat celcius.
- Ukuran Bibit : 2-3 CM
- Jumlah Bibit : 80 Ekor
- Air Pada Kolam : PDAM yang sebelumnya sudah berada di dalam kolam selama 7 Hari sampai berubah warna sedikit Hijau/ berlumut. 

2. Tebar Dulu di Wadah Lain, Kemudian Dipindahkan ke Kolam
Teknik yang ke dua saya lakukan setelah 1 minggu penebaran dengan teknik pertama. Hal ini saya lakukan untuk mengetahui teknik mana yang cocok digunakan di lingkungan saya. Proses penebaran dengan teknik ini saya uraikan secara detail sebagai berikut:
- Waktu Penebaran : Malam Hari, Kondisi Hujan dengan suhu 24 derajat celcius.
- Ukuran : 2-3 CM
- Jumlah Bibit: 135 Ekor
- Lele masih dalam plastik dibiarkan dulu di dalam back/ wadah lain selama 15 menit.
- Air dalam bak/Wadah Selain Kolam: Menggunakan air kolam yang sudah diisi lele sebelumnya, diambil menggunakan filter air.
Pindah Air Kolam ke Bak Lele
- Setelah 15 menit lele dibiarkan dalam plastik, lele dilepaskan dalam bak dengan cara seperti teknik pertama yaitu, plastik ditenggelamkan dalam keadaan terbuka, lele dibiarkan keluar sendiri.
- Setelah 1 Hari 1 malam berada dalam ember, kemudian saya pindahkan lele yang tersisa dalam keadaan sehat ke dalam kolam. Dalam 1 malam pasti ada bibit yang mati tersisish atau lemas seperti mabok atau berdiri, istilahnya (lele upacara bendera). Pindah ke kolam lele yang hanya sehat saja.
Bak Wadah Sementara Lele Sebelum Dipindah Ke Kolam pastikan bersih.

Bak Wadah Sementara Lele Sebelum Dipindah Ke Kolam-2

Pindah Air Kolam ke Bak Lele-2

Proses di atas sebenarnya sudah saya buat videonya, namun belum saya edit. Mungkin akan segera saya upload di postingan ini, atau di akun youtube saya. 
Kondisi lengkap/terkini bibit lele dengan dua teknik perlakuan yang berbeda akan saya bahas pada part 4 agar lebih detail. Postingan berikutnya akan saya beri judul Akuaponik Part 4-Kondisi Bibit Lele Setelah di Tebar Dengan dua Teknik yang Berbeda (Lanjutan Akuaponik Part 3)

Demikian postingan saya mengenai Akuaponik Part 3-Teknik Tebar benih Lele Mana yang lebih Baik?. Artikel mengenai aquaponik dan budidaya lele Insyaallah akan kami sajikan secara rutin dan terurut secara detail sebagai media pembelajaran kita. Semoga bermanfaat!
Wassalamualaikum wr.wb.

Jangan lupa ikuti seluruh update sosial media saya berikut:
Youtube : Onny Putranto
Instagram: @onnyputranto212
Facebook: Onny Putranto
Google Business: Arzan Servis Laptop

Akuaponik Part 1-Membangun Kolam Lele Permanen Untuk Hiasan Rumah, Refreshing, dan Menambah Penghasilan

thumbnail
Assalamualaikum wr. wb, Alhamdulillah di jum'at yang berbahagia ini kita masih diberi kesempatan untuk berbagi kembali melalui tulisan dalam blog ini. Tulisan kali ini akan membahas sedikit kegiatan yang sempat viral di tahun 2020, yang dikarenakan banyaknya aktivitas di rumah. banyaknya aktifitas di rumah akibat pandemi, banyak memunculkan ide baru, salah satunya memelihara bunga, memelihara ikan hias, berjualan online, dan bagi para akademisi banyak yang membuat webinar. Salah satu kegiatan yang menarik perhatian saya adalah memelihara ikan lele. Ide ini muncul dari sang ayah, yang di masa pensiunnya membuat kolam ikan nila dan berawal dari hobi kini kolam nila sang ayah berkembang menjadi tempat pemeliharaan ikan nila yang diatasnya diberi tanaman sayur atau yang biasa dikenal dengan istilah "Akuaponik". Alhamdulillah meskipun awalnya hanya sebuah hobi, ayah saya dapat menikmati hasil ikannya untuk dikonsumsi dengan bonus sayur kangkung diatasnya yang dapat dibuat oseng-oseng. Hehehehe.
Kembali lagi ke pembahasan mengenai kolam lele yang sedang saya buat, pada tulisan ini akan saya bahas spesifikasi kolam lele saya, lengkap dengan estimasi biaya. Berikut uraiannya:


onnyputranto.com-aquaponic-kolam-lele-permanen
Kolam Lele Permanen
A. SPESIFIKASI KOLAM
1 Bentuk Kolam :Siku
2 Ukuran Kolam : 
    -Panjang Total :2,5 Meter
    -Lebar Kolam   :0.75 Meter
    -Kedalam Kolam:0.75 Meter
3 Sumber Air :Air Pam / PDAM
4 Filter Air    :Ada Rancangan Sendiri (Akan saya bahas pada tulisan berikut ini)
5 Pompa Air :Ada (Akan saya bahas pada tulisan berikut ini)

B. BAHAN-BAHAN DAN BIAYA PEMBUATAN KOLAM
Lokasi pembuatan kolam lele berada di halaman rumah saya yang sebelumnya adalah taman yang ditumbuhi rumput, tanah bercampur sisa material saat membangun rumah dahulu (Koral, pecahan bata dan genteng, sisa semen) sehingga tekstur tanah lumayan keras. Berikut ini saya uraikan bahan-bahan pembuatan kolam beserta biaya dan waktu pengerjaan kolam.

No.JenisJumlah UnitHarga Per UnitTotal Harga
1 Jumlah Pekerja 2 orang
2 Bahan-Bahan   
    -Semen            2 sak50000
    -Bata Ringan   22 buah8000192000
    -Pasir              1 pickup275000275000
    -Biaya Pekerja
    -Tukang3 hari120000360000
    -Kuli3 hari100000300000
    -Pipa 3 Dim     1 lonjor9000090000
    -Lem Pipa        1 buah1200012000
    -Keran Air        1 buah1200012000
Total1241000

*Biaya bahan pembuatan kolam tersebut bisa berubah tergantung daerah masing-masing, biaya tukang dan kuli bantu juga berbeda-beda di setiap daerah. Hitungan yang saya paparkan adalah biaya real yang sudah saya keluarkan di daerah saya. 

Kegunaan bata putih/bata ringan sebagai dinding kolam sebelum disemen, hal ini dilakukan agar proses pengacian lebih cepat. Tukang dan kuli yang mengerjakan kolam saya, setiap harinya bekerja mulai pukul 08.00-17.00. 
onnyputranto-kolam-lele-hasil-akhir
Hasil Akhir

onnyputranto-kolam-lele-hasil-akhir-tampak-atas-1
Tampak Atas

onnyputranto-kolam-lele-hasil-akhir-tampak-atas-2
Tampak Atas 2


Demikian tulisan saya mengenai Akuaponik Part 1-Membangun Kolam Lele Permanen Untuk Hiasan Rumah, Refreshing, dan Menambah Penghasilan. Artikel mengenai aquaponik dan budidaya lele Insyaallah akan kami sajikan secara rutin dan terurut secara detail sebagai media pembelajaran kita. Artikel akan saya tulis dalam bentuk part bersambung sesuai kegiatan yang saya lakukan. Artikel berikutnya kita akan membahas Akuaponik Part 2-Membuat Filter Kolam Lele atau Ikan Tawar dengan Biaya Murah



Jangan lupa ikuti seluruh update sosial media saya berikut:
Youtube : Onny Putranto
Instagram: @onnyputranto212
Facebook: Onny Putranto
Google Business: Arzan Servis Laptop